KABARLAGA.COM - Pertarungan tinju kelas ringan antara Gervonta Davis dan Lamont Roach Jr yang berlangsung di Barclays Center, New York, Amerika Serikat, pada Minggu (2/3/2025) diwarnai aksi kontroversial. Salah satu momen yang menjadi sorotan adalah ketika Davis berlutut setelah menerima pukulan dari Roach Jr, tetapi wasit tidak menganggapnya sebagai knockdown.
Aksi Berlutut Davis yang Menimbulkan Kontroversi
Momen tersebut terjadi pada ronde kesembilan ketika Davis secara tiba-tiba berlutut sesaat setelah Roach Jr melancarkan sebuah pukulan. Dalam aturan tinju profesional, seorang petinju yang berlutut tanpa adanya dorongan dari lawan seharusnya dihitung sebagai knockdown. Namun, wasit yang bertugas, Steve Willis, sempat memulai hitungan tetapi akhirnya membatalkannya.
Alih-alih memberikan knockdown untuk Roach Jr, wasit justru meminta Davis untuk kembali ke sudutnya guna membersihkan wajahnya dari keringat. Keputusan ini menimbulkan perdebatan, terutama karena hasil akhir pertandingan berakhir imbang, dan Davis tetap mempertahankan gelar juara kelas ringan versi WBA.
Penjelasan Davis dan Reaksi Roach Jr
Dalam konferensi pers usai laga, Davis menjelaskan bahwa alasannya berlutut bukan karena pukulan lawan, melainkan akibat rasa pedih di matanya yang disebabkan oleh minyak rambut. Ia mengaku tidak ingin mengambil risiko terkena KO saat matanya tidak dalam kondisi optimal.
"Saya tidak ingin terkena pukulan ketika mata saya merasa perih," ujar Davis seperti dilansir BolaSport.com dari laman BJPENN. "Anda dapat terkena KO saat berada dalam situasi seperti itu, saya lebih suka berlutut. Namun, saya tidak tahu bahwa Anda dapat juga didiskualifikasi akibat aksi itu. Saat wasit mulai menghitung, saya berpikir itu hal yang keren."
Di sisi lain, Roach Jr merasa kecewa dengan keputusan wasit yang tidak menganggap tindakan Davis sebagai knockdown. Ia meyakini bahwa jika itu dihitung sebagai knockdown, ia kemungkinan besar akan memenangkan pertarungan melalui keputusan angka mayoritas.
"Sejujurnya, saya pikir saya seharusnya menang tanpa harus menghitungnya sebagai knockdown," ujar Roach Jr. "Peraturannya jelas menyatakan bahwa jika Anda berlutut, itu otomatis delapan hitungan. Jika itu dihitung, saya bisa menang."
Kritik dari Komunitas Tinju
Keputusan wasit dalam pertarungan ini menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk petinju kelas welter, Terence Crawford. Melalui media sosial, Crawford mengungkapkan keheranannya atas keputusan yang dibuat dalam laga tersebut.
"Saya tidak pernah melihat seseorang berlutut di tengah laga dan tidak dihitung sebagai sebuah knockdown," tulis Crawford dalam cuitannya. "Mereka pasti lupa pada peraturan itu untuk laga malam ini."
Aksi Davis ini menjadi perbincangan di dunia tinju, terutama mengenai ketegasan wasit dalam menegakkan aturan. Dengan berbagai reaksi dari komunitas tinju, kontroversi ini diperkirakan akan terus dibahas dalam waktu yang lama.
0 Komentar