Pembagian Kelas Fighter dalam UFC: Kategori dan Aturan Berat Badan



KABARLAGA.COM - Ultimate Fighting Championship (UFC) merupakan ajang seni bela diri campuran (MMA) paling bergengsi di dunia. Dalam kejuaraan ini, para petarung dikelompokkan ke dalam beberapa kelas berdasarkan berat badan mereka. Hingga saat ini, terdapat 12 kelas berbeda dalam ajang resmi UFC, terdiri dari 9 kelas untuk kategori putra dan 3 kelas untuk kategori putri.


Aturan dan Proses Penyesuaian Berat Badan

Para petarung bebas menentukan kelas yang ingin mereka ikuti selama mereka memenuhi batas berat badan yang telah ditentukan oleh UFC. Biasanya, seorang petarung akan memilih kelas yang berada di bawah berat maksimal mereka dan menurunkan berat badan menjelang pertarungan.

Dalam pertarungan non-gelar, UFC mengizinkan seorang fighter memiliki berat badan lebih 1 pon (0,45 kg) dari batas kelas yang diikuti. Namun, dalam pertarungan perebutan gelar juara, petarung wajib memenuhi batas berat badan tanpa toleransi.

Proses timbang badan dilakukan sehari sebelum pertarungan. Jika seorang petarung gagal memenuhi batas berat maksimal, pertandingan tetap berlangsung, tetapi hasilnya tidak akan diperhitungkan dalam peringkat UFC, termasuk jika laga tersebut adalah perebutan gelar.


Kasus Kegagalan Memenuhi Berat Badan

Salah satu contoh kasus kegagalan memenuhi berat badan terjadi dalam duel antara Deiveson Figueiredo dan Joseph Benavidez pada tahun 2020. Awalnya, pertarungan ini dijadwalkan sebagai perebutan gelar juara kelas terbang (Flyweight 125 pon/56,6 kg). Namun, Figueiredo yang memenangkan pertarungan tidak berhak atas gelar juara karena berat badannya mencapai 127 pon, melebihi batas kelas yang ditentukan.


Daftar Pembagian Kelas Fighter di UFC

Berikut ini adalah daftar lengkap kelas petarung dalam UFC:


Kategori Putri

Strawweight (115 pon/51,2 kg) - Kelas paling ringan di UFC untuk kategori putri.

Flyweight (125 pon/56,6 kg) - Kelas berikutnya dalam kategori putri dengan batas maksimal 125 pon.

Featherweight (145 pon/65,7 kg) - Kelas terberat dalam divisi putri UFC.


Kategori Putra

Flyweight (125 pon/56,6 kg) - Kelas teringan dalam kategori putra.

Bantamweight (135 pon/61,2 kg) - Kelas berikutnya yang memperbolehkan maksimal 135 pon untuk pertarungan gelar juara.

Featherweight (145 pon/65,7 kg) - Salah satu kelas populer di UFC. Petarung asal Indonesia, Jeka Saragih, bertarung dalam kelas ini.

Lightweight (155 pon/70,3 kg) - Kelas dengan banyak petarung bintang, termasuk mantan juara Khabib Nurmagomedov.

Welterweight (170 pon/77,1 kg) - Kelas dengan selisih berat lebih besar dibanding kelas lainnya, yakni 15 pon dari kelas di bawahnya.

Middleweight (185 pon/83,9 kg) - Dihuni oleh petarung ternama seperti Israel Adesanya dan Sean Strickland.

Light Heavyweight (205 pon/93 kg) - Kelas berat ringan dalam UFC.

Heavyweight (265 pon/120,2 kg) - Kelas paling berat dalam UFC dengan batas maksimal 265 pon.


Pembagian kelas dalam UFC bertujuan untuk menciptakan pertarungan yang lebih adil bagi para petarung. Selain itu, regulasi yang ketat mengenai berat badan memastikan bahwa setiap fighter berkompetisi sesuai dengan kategori mereka. Dengan berbagai kelas yang tersedia, UFC memberikan kesempatan bagi setiap petarung untuk bersaing di level tertinggi berdasarkan kemampuan dan strategi bertarung mereka.


Posting Komentar

0 Komentar